Saturday, December 11, 2010

All About TAR

tar” adalah utiliti yang dikembangkan oleh GNU untuk mempermudah pemakai Linux membackup dan mengarsipkan files, serta memadatkannya untuk kebutuhan penyimpanan lebih lanjut. Utiliti ini ada di hampir semua distribusi Linux dan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan berbagai jenis media penyimpanan.

Paket file yang diarsipkan dengan tar, disebut juga tarballs, biasanya dapat diidentifikasi dengan ekstensi .tar.kompresi. Kompresinya dapat berupa .gz , .Z , .bz2 atau lainnya, tergantung pada program kompresi data yang digunakan, maupun tanpa .kompresi untuk menyatakan bahwa tarball tersebut tidak menggunakan kompresi apapun. Tarball dapat memuat beberapa file, direktori, dan informasi-informasi penting lain yang berhubungan dengan file itu sendiri, maupun menyimpannya pada berbagai jenis media penyimpanan (floppy disk, CD, harddisk, tape drive,dan media lainnya).


Option – option pada tar

Sebagai utiliti yang berbasis CLI (Command Line Interface), tar mengikuti kelaziman penggunaan aplikasi CLI yang digunakan mengikuti tata cara berikut:

tar [opsi ...] NamaTarballs [NamaFile_atau_Direktori ...]

Secara lengkap opsi yang disediakan oleh tar dapat di lihat di manual yang berhubungan dengan tar dengan mengetikkan man tar di CLI. Jangan lupa, setiap perintah dan Opsi tar bersifat case sensitif, artinya penggunaan huruf kapital dan huruf kecil tidak sama.

:: Option pokok pada tar

A menambahkan files ke tarball
–catenate
–concatenate

c membuat tarball baru
–create

d Menemukan perbedaan atau membandingkan antara isi tarball dan
–diff files yang ada di sistem
–compare

–delete menghapus isi tarball, perintah ini tidak boleh digunakan di tape magnetik

r menambahkan file ke akhir dari tarball
–append

t menampilkan daftar isi tarball
–list

u mengganti file di dalam tarball dengan file yang lebih baru
–update

x mengeluarkan file dari tarball
–extract
–get

:: Beberapa option tambahan

–atime-preserve Jangan ubah tanggal akses dari file yang dikeluarkan

–checkpoint Tampilkan nama direktori ketika membaca tarbal

f Gunakan file tarbal atau nama devais F (default /dev/rmt0)
–file [HOSTNAME:]F

h jangan keluarkan symbolic link, tetapi keluarkan file tujuan
–dereference symbolic link

k pertahankan files yang telah ada di filesystem, jangan overwritetux madrid2
–keep-old-files dengan files yang berasal dari tarball

l tetap di filesystem lokal ketika membuat tarball
–one-file-system

m jangan keluarkan informasi waktu modifikasi files
–modification-time

M membuat/menampilkan/mengeluarkan dari tarball multi-volume
–multi-volume

N hanya simpan files yang lebih dari dari tanggal tgl
–after-date tgl
–newer tgl

O Keluarkan files ke output standard
–to-stdout

p Keluarkan semua informasi proteksi / permisions
–same-permissions
–preserve-permissions

P jangan buang awalan `/` dari nama files
–absolute-paths

–preserve sama dengan -p -s

R tampilkan nomor record di dalam tarball dengan pesan masing-masing
–record-number

–remove-files hapus files setelah menambahkannya ke dalam arsip

s tampilkan nama files yang akan dikeluarkan secara berurutan dari
–same-order tarball yang berurutan
–preserve-order

–same-owner Buat file yang dikeluarkan dari arsip dengan kepemilikan yang sama

–totals tampilkan total bytes yagn ditulisdengan opsi –create

v Tampilkan dengan kata-kata daftar files yang telah diproses
–verbose

V buat tarball dengan nama volume LABEL
–label LABEL

–version tuliskan informasi versi dari program tar yang digunakan

w konfirmasikan setiap tindakan
–interactive
–confirmation

W lakukan verifikasi tarbal setelah ditulis / dibuat
–verify

–exclude filelist jangan sertakan file dengan nama filelist

X jangan sertakan files yang tertulis didalam filelist
–exclude-from filelist

y filter tarball melalui bzip2
–bzip2
–bunzip2

Z filter tarball melalui compress
–compress
–uncompress

z filter tarbal melalui gzip
–gzip
–ungzip

–use-compress-program PG filter tarball dengan program bernama PG
( program harus mampu menerima opsi -d )

–block-compress blok output dari program kompresi untuk tape

-[0-7][lmh] spesifikasikasikan drive dan kerapatannya

Tux+Real+MadridContoh Penggunaan sederhana

tar -xvf foo.tar
mengeluarkan isi dari file foo.tar dengan kata – kata (verbose)

tar -xvzf foo.tar.gz
mengeluarkan isi dari file foo.tar.gz dengan kata – kata (verbose)

tar -cvf foo.tar foo/
membuat file tar dr sebuah folder yg bernama foo dengan kata – kata (verbose)

sumber : Linux

Menghitung Transfer Rate Data Pada Koneksi Internet Berdasarkan Bandwidth

Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog mau pun aliran data digital. Sekarang telah menjadi umum jika kata bandwidth lebih banyak dipakaikan untuk mengukur aliran data digital.

Selama ini kita sering dengar pada “speed up to 512 kbps” promosi-promosi para provider layanan koneksi internet, baik koneksi broadband (telkom speedy, indosat m2, fastmedia fastnet, dll) ataupun koneksi T1 (internet berkecepatan sangat tinggi, biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar).


Namun banyak orang salah kaprah dengan kalimat promosi tersebut! Biasanya kita akan langsung beranggapan bahwa kecepatan apabila kita melakukan download atau upload ataupun browsing adalah 512 kbps. Ini salah besar boz… kata-kata 512 kbps disini bukan menunjukkan kecepatan, melainkan bandwidth (arti: lebar pita. Definisi: lebar jalur yang disediakan untuk komunikasi data). Kbps sendiri adalah kilo BIT per second, dan kbps adalah satuan yang berbeda dengan KB/s (kilo BYTE per second).

Seringkali kita keliru dalam mengartikan bit dan Byte khususnya kalau sudah masuk dalam ranah internet yang menggunakan satuan Kilo misal KBps atau kbps, padahal keduanya adalah hal yang berbeda satu sama lain khususnya di huruf “B” yang satu menggunakan “B” besar dan satu menggunakan “b” kecil, namun dalam pengucapan sangat sulit dibedakan sehingga sering kali menimbulkan salah pengertian. Untuk lebih tepatnya untuk KBps kita baca KiloByte per second dan kbps adalah kilobit per second.

Byte adalah satuan “terkecil” dari suatu besaran suatu data digital yg berukuran tertentu. Misalkan sebuah data digital sebesar 2048 byte dapat disebut dengan satuan 2kb.

Sedangkan bit adalah satuan terkecil “pembentuk” data digital dalam bentuk besaran data.
Artinya bit adalah partikel pembentuk data. Data dikirim dalam bentuk partikel-2 bit. Jadi digunakan untuk modus transfer data, sehingga satuan bit lebih tepat sebagai kecepatan transfer data.

Bagaimana kita bisa mengetahui sebenarnya kecepatan transfer rate dari koneksi internet kita? Hal ini dapat dihitung dari bandwidth yang telah diketahui dengan rumus yang sangat sederhana (bahkan anak kelas 2 SD-pun bisa!). berikut rumusnya:

Kecepatan transfer rate (KB/s) = bandwidth (kbps) / 8

Simpel kan? Dari bandwith yang telah diketahui, tinggal dibagi dengan angka 8, maka ketemulah kecepatan transfernya! Misal: promo telkom speedy mengatakan bahwa bandwidth downstreamnya up to 1024 kbps (‘up to’ berarti maksimal). 1024/8 = 128, maka kita dapat melakukan download file dari internet dengan kecepatan maksimal 128 KB/s, yang artinya apabila kita ingin men-download gambar sebesar 700 KB dibutuhkan waktu sekitar 5,4 detik.

Atau bila kita menggunakan Indosat M2 unlimited, yang memiliki bandwidth hingga 256 kbps. 256/8 = 32. artinya kecepatan maksimal adalah 32 KB/s , maka bila kita melakukan download file sebesar 320 KB dibutuhkan waktu sekitar 10 detik.

Mudah-mudahan setelah baca tulisan ini, kita tidak ada lagi yang bingung da bertanya – tanya, “Lah kok kecepatan downloadku Cuma 120an Kb/s sih? Padahal kata iklan kecepatannya bisa sampai 1024??

Search This Blog